Wulanda mengira-ngira, sepertinya dia sudah paham dengan apa yang akan di ceritakan Tiara.
"Bukan kok!"
"Hem, Mbak Tiara. Kenapa sih Mbak tidak menikah saja? Secara Mbak cantik, kaya, sudah menjadi wanita karier, pasti banyak yang naksir. Tapi kenapa sampai saat ini Mbak belum pikirkan soal itu?" Wulanda langsung duduk dan malah dia yang bertanya soal asmara Tiara. Tiara hanya tertawa, bahkan Wulanda sendiri juga belum menikah.
"Haha!"
"Loh, kok malah tertawa sih?"
"Wulan, Wulan, kamu nasehati aku. Kamu sendiri kapan nikahnya? Haha!"
"Ye, aku 'kan junior Mbak. Mbak Tiara tuh yang senior."
"Jaman sekarang, mau senior, mau Junior, kalau sudah ketemu jodohnya ya nikah."
"Nah, itu dia Mbak. Aku belum ketemu jodohku. Makanya aku belum menikah."
"Nah, itu kamu tahu juga kan? Begitu gayanya ngomongin aku? Kita itu sama-sama belum ketemu jodoh. Haha!"
"Haha, iya, ya. Oh iya, tadi Mbak mau cerita apa?"
"Duh lupa gara-gara kamu ngomong soal jodoh. Tidak jadi deh,"