"Ha? Jadi kakak di suruh dia ya?"
"Oh bukan-bukan, tidak kok. Justru dia tadi melarang aku. Aku hanya ingin panasi dia saja. Habis dia tidak berani dekati kamu, jadi aku wakilkan saja. Tapi maksud aku juga hanya menyampaikan rasa dia ke kamu. Hehe, ya sudah. Kamu jangan bilang sama dia ya kalau aku katakan yang sebenarnya dia rasa."
"Oke deh. Aku mengerti, terima kasih ya?"
"Hah? Terima kasih untuk apa?"
"Hehe, tidak apa-apa sih. Ya intinya sudah beritahu semuanya."
"Tunggu, tadi belum kamu jawab. Kamu juga suka kan sama dia."
"Maaf, aku tidak kasih tahu. Karena hanya ingin dia sendiri yang tahu jawabanku." Ucap Agnes.
"Oke, baiklah. Tidak masalah. Ya sudah, kalau begitu aku pergi dulu."
"Oke!"
Rendi kembali dekat dengan Boy. Saat itu Boy hanya memandangi wajah Rendi yang meringis menahan tawa.
"Hei, lu. Ngomong apaan tadi sama Agnes."
"Aku godain dia dong. Masa nggak! Gila aja, ada kesempatan kok tidak di pergunakan. Haha!"