"Terima kasih ya, Rara, Abian. Kalian sudah jenguk Alin. Kalian pulang secepat ini. Padahal masa cuti aku masih ada. Jadi besok aku mulai masuk saja ya? Aku tidak enak diam di rumah terus."
"Rangga, kamu jangan sungkan. Perusahaan itu 'kan milik kita bersama. Milik Papa, aku hanya menjalankan. Kamu manager aku, jadi kamu jangan merasa terkekang. Kamu ambil cuti kapan saja tidak masalah. Lagi pula ada bawahan kita yang menjalankan perusahaan itu. Jadi kamu masih boleh libur. Alin masih membutuhkan kamu, Rangga. Jadi kamu jangan masuk dulu ya. Kasihan, aku lihat kondisi Alin masih sangat lemah. Kamu jaga dia."
"Baiklah. Terima kasih, Ra. Maafkan aku selama ini kalau bersikap tidak baik sama kamu. Aku sadar, aku hanya anak pungut. Aku bawahan kamu. Maafkan aku kalau selama ini sudah berbuat curang sama kamu."