"Atta, kamu masih marah?" Tanya Luna.
Murid berhamburan untuk pulang ke rumah masing-masing usai bel waktu pulang berbunyi. Termasuk Atta, Luna juga lainnya yang kini berjalan menuju pulang. Sejak pertama masuk, Atta diam tidak seperti biasanya dengan Luna. Mungkin karena soal pria yang menemui Luna kemarin.
"Atta, tolong jawab aku. Sejak tadi kamu tidak mau jawab saat aku tanya. Aku salah apa sih? Atau gara-gara boy? Ya! Dia pacar aku. Maaf kalau aku tidak berkata jujur sejak awal sama kamu. Tapi tidak harus seperti ini bukan?"
"Oh, ya sudah!"
"Hah? Sesingkat itu? Atta, aku," Ucapnya terpotong. Karena saat itu Boy datang tiba-tiba menjemput. Semenjak tahu Luna dekat dengan pria lain, Boy lebih sering datang untuk melihat Luna.
"Luna!" Panggil Boy yang sudah berdiri di belakangnya. Mau tidak mau Luna berpaling dan menghampiri Boy.
"Ayo pulang! Biar aku antar."