"Sial, kenapa sih? Setiap kali aku lihat Rara bahagia, aku merasa tidak rela."
Begitu lah yang di rasakan oleh Renata. Hatinya sudah di butakan oleh rasa iri dan kedengkian. Setiap kali melihat Rara yang tengah bahagia, pasti dia akan merasa marah. Karena saat itu, Rara tengah bahagia di jemput oleh sang kekasih.
"Hai, Ra. Kamu cantik sekali malam ini. Kamu sudah siap 'kan? Tidak ada yang tertinggal?"
"Terima kasih. Tidak, aku sudah siap kok. Ayo kita berangkat!"
"Oke siap!" Abian memegang tangan Rara, dan menuntun untuk masuk ke dalam mobil.
"Om, jaga Mama ya!"
"Iya, Atta. Pinjam mama dulu ya!" Balas Abian dengan senyuman.
Lalu mereka pergi dari tempat itu dan menuju di mana mereka akan malam bersama mamanya Abian juga. Untuk pertama kalinya Rara di perkenalkan dengan mamanya Abian. Beberapa menit kemudian, mereka sampai di sebuah tempat. Yaitu kafe terkenal di kota itu. Di sana, Mama sudah sengaja di menunggu lebih dulu.