"Loh, Memangnya kenapa? Lebih gila kalau aku buang terus dia masih hidup. Yang ada nanti dia balas dendam lagi sama aku."
"Tapi Adel, aku sudah mendapatkan kutukan itu."
"Kutukan apa maksud kamu?"
"Kamu ingat kan waktu dia kita pindahkan ke bawah tanah malam itu, saat itu dia mengutuk aku. Pas aku pulang, hal itu benar terjadi sama aku. Usaha aku satu-satunya kini lenyap terbakar oleh api."
"Kamu serius?"
"Aku tidak bohong, Adel!"
"Hem, ya sudah. Ayo kita lihat dia sekarang?"
Adel dan Tania langsung menuju di bawah tanah untuk melihat Bramanjaya.
"Adel, kenapa banyak perubahan di dalam sini? Pasti kamu kan yang sudah merubah isi dalam ini. Lagi pula kenapa kamu berikan kasur dan selimut untuk dia?"
"Sudah, biarlah. Lagi pula selama ini dia tidak pernah merasakan enaknya di atas kasur. Kasihan sudah tua!"
