Brak!
Dengan emosi yang tidak bisa di kontrol, Rara menendang sebuah kursi di sekitar itu hingga terjatuh. Dia benar-benar sangat marah, satu tahun sudah dia lewati hal itu karena demi balas dendam dengan Bramanjaya, justru dia yang hanya di manfaatkan selama ini.
"Apa itu?" Anggun mengalihkan pandangannya pada sebuah kursi yang jatuh. Namun Rara sudah tidak lagi di situ.
"Ah, mungkin kucing. Yang penting kamu sekarang sudah mengerti kan kenapa aku lakukan semua ini? Jadi aku mohon, kamu jangan cemburu. Aku sayang dengan kamu, Anggun."
"Baiklah, untuk saat ini aku percaya sama kamu. Tapi jika nanti terjadi lagi, maka aku tidak akan segan-segan lagi untuk akhiri hubungan kita."
"Oke, kamu tenang saja. Aku pasti pegang kok janji aku!"
"Baiklah!"
Sementara itu, Riski masih menarik Rara untuk menjauh dari tempat itu setelah Rara menendang kursi.
"Lepaskan, kenapa sih kamu halangi aku. Padahal aku ingin labrak mereka tadi. Jadi gagal kan?"