Hatinya ikut merasa senang sampai batinnya berkata. "Mulutmu mengucapkan pernyataan cinta untukku, dan aku harap ini bukan sebuah sandiwara. Sebab, aku akan berjuang bersama denganmu demi sebuah cinta dan tahta."
"Ya sudah, sayang. Sekarang lebih baik kamu ikut denganku agar kita membuat sebuah pengumuman supaya kamu bisa segera bekerja di posisi yang seharusnya di sini," ajak Joshua sembari menggandengkan tangan Emily dengan penuh keyakinan.
"Tunggu dulu, Mas. Apa harus sekarang?"
"Iya dong, sayang. Memangnya kamu maunya kapan? Besok, bulan depan? Atau mungkin tahun depan?"
"Ishh! Kamu bisa aja. Ia deh iya, sekarang."
Segera menghubungi resepsionis perusahaan untuk bisa mengumumkan agar semua penghuni perusahaan ke luar.
Dengan tekad yang besar, Joshua menggandeng tangan istrinya, dan berjalan di depan banyak orang demi mengumumkan sesuatu yang penting.