"Ayolah, Tuan Saga. Ini kan hanya bercanda. Please! Gajian saya tetap kan bulan ini?" Bian memohon meskipun ia tahu kalau Tuan Saga tidak akan sembari memotong gajinya sembarangan.
"Tidak, tapi akan tinggal lima puluh persen. Sudahlah, Bian. Kembali bekerja."
"Siap, Tuan Saga yang tampan," puji Bian sembari mengedipkan sebelah matanya demi mendapatkan perhatian.
"Ishh! Kau pikir aku pria macam apa?" Saga merasa geli saat melihat kedipan matanya Bian seperti itu dengannya. "Terlalu lama tidak berhubungan dengan wanita sampai membuat otaknya miring, kasihan sekali dirimu, Bian," lanjut Saga dalam gumamnya sampai membuat pria itu masih merasa sangat geli.
Masih tetap membuat Saga merasa penasaran dengan perihal adiknya dan Bella. Ingin sekali ia datang mendekat kearah mereka berdua, namun sayangnya saat itu ia merasa terlalu gengsi untuk harus bergabung. Meskipun dari jauh tiba-tiba saja Devan melambaikan tangannya kearah Saga supaya pria itu mau datang ikut bergabung.