"Pasti, aku akan selalu mencoba mengingatkan dirimu, begitupun kamu. Tapi, tidak berterima kasih karena itu sudah menjadi kewajiban dariku juga. Ya sudah kita tunggu sampai besok pagi. Kalau memang belum ada kabar dari Nora, maka aku akan ikut denganmu untuk mencarinya. Tapi, Mas Bian. Mungkin besok aku akan mencoba membesuk papa. Sepertinya dia pasti sangat kesepian," sahut Thalia yang sudah mulai membuka hatinya untuk papanya.
Seketika membuat Abian menatap dengan tatapan yang lama ke arah istrinya. Tepat ketika mendengar ucapan dari Thalia.
"Jadi, kamu sudah memaafkan papamu? Ya, baguslah. Memang sebaiknya temui papamu. Pasti dia masih sangat merasa begitu bersalah, dan apa aku harus mengantarmu juga?"
"Ah, tidak usah repot-repot, Mas Bian. Aku bisa datang sendiri saja. Jadi, tidak perlu cemas soal itu. Yang terpenting kamu bisa fokuskan dulu tentang Nora. Aku akan datang jika kamu ingin mencari adikmu," tolak Thalia dengan halus.