"Masuklah! Sebelah sini adalah ruangan pribadiku, dimana aku selalu memasak semua kesukaanku sendiri di tempat ini.
Ruangan yang begitu bersih dengan banyak alat dapur berjejer sangat rapi. Bahkan tak ada setitik debu pun terselip di wajan atau barang-barang lainnya. Kerajinan Zayyan mengemas semua perlengkapan itu, bisa mengalahkan Alyn sebagai wanita.
"Wah, keren sekali," ucap Alyn dengan melihat liar ke sekeliling ruangan.
"Saat ini, aku sedang mencoba membuat desert baru untuk menu makanan di lestoran ini. Apa kamu tertarik?" tanya Zayyan langsung menuju ke arah kulkasnya.
Ia membuka kulkas yang besarnya dua kali lipat dari tubuh Alyn. Kulkas empat pintu itu sudah memiliki benyak perlengkapan pokok sebuah dapur.
"Aku, tertarik," ucap Alyn mengembangkan senyumannya hingga gigi putih yang berbaris di dalam mulutnya itu, terlihat dari luar oleh Zayyan.