Rahasia laksana bangkai yang disembunyikan. Lama-kelamaan akan terendus baunya. Lalu, ditemukan.
Persis seperti rahasia yang dijaga baik-baik oleh Ify dan ayah Naran. Sebaik-baiknya mereka berdua menyembunyikan, akan ada masanya rahasia itu terbongkar.
Untuk pertama kalinya Naran memergoki istrinya menemui sang ayah di tengah malam. Dan Naran berpikir keras tentang ini. Baginya terlalu aneh.
Beberapa saat lalu, ketika ia masih merasa nyaman tidur di ranjang, telinganya mendengar sesuatu yang mengganggu. Pada saat itu Naran memaksakan membuka matanya yang terasa lengket. Dia melihat Ify tengah mengeluarkan isi tasnya di atas ranjang.
Awalnya tak sedikit pun Naran curigai sesuatu. Akan tetapi, melihat Ify menunjukkan senyum sumir yang aneh ketika ia memegang suatu barang yang tak Naran tahu. Salah satunya mirip buku? Dia bahkan sulit membedakan benda apa itu. Dan ini adalah awal dari kecurigaannya. Sehingga Naran memutuskan untuk pura-pura tertidur.