Perjalanan panjang telah berhasil ditempuh oleh Nazam dan Sofia. Hampir pukul sembilan mereka tiba di panti asuhan bernamakan Panti Sekar Bunga.
Sofia memandang sekitar. Banyak anak tertawa riang dan berteriak saling menyahut memanggil sesama teman main mereka. Hati Sofia serasa damai sekali melihat ini. Ia jadi teringata masa kecilnya yang penuh warna pelangi. Bermain bersama teman-temannya sampai lupa waktu. Bahkan parahnya sampai dicari-cari oleh ibunya.
Kedatangan mobil Nazam menjadi pusat perhatian. Baik anak-anak yang sedang bermain dan berlarian di halaman, atau para penjaga mereka.
Mungkin, andai melihat siapa yang berkunjung, mereka yang mengenali Nazam tak akan sangka. Sebab, sejak kematian Ratih, lelaki itu belum pernah lagi datang ke sana.
"Sayang, jangan gugup. Aku tahu kamu sedang gugup."
Nazam menggenggam tangan Sofia lembut. Di saat sama, Sofia tersadar dan ia tersenyum kepada Nazam.