Ify terseok menggandeng Naran yang mabuk berat dan hanya menyisakan sedikit kesadaran saja. Dibantu supir taksi, Naran dibawa ke kediamannya.
Kedatangannya disambut oleh pembantu rumah tangga keluarga Naran, dan langsung membantu Ify membawa tuan mudanya memapah hingga sampai ke ruang utama.
Ify baru bisa mengatur napasnya dengan lega setelah akhirnya Naran bisa dibaringkan di sofa.
Jika ditanya seberapa pegal Ify, jelas sekali terasa sampai ke tulang-tulang.
"Saya panggil dulu ibu," izin sang asisten rumah tangga.
"Silakan."
Asisten rumah tangga itu berlari meniti anak tangga. Mengetuk pintu tuan dan nyonya besarnya yang masih membuka mata di dalam sana.
"Ada apa, Bi?"
"Maaf, Nya ganggu waktu istirahatnya. Itu ... di bawah den Naran tidak sadarkan diri. Sepertinya habis ma-mabuk," jelasnya ragu-ragu.
