Perkelahian antara Sofia dan si wanita itu pun berakhir masuknya mereka ke dalam bui. Bahkan, setelah keduanya diajak bicara baik-baik oleh polisi pun, emosi masing-masing masih sulit terkendali.
Namun, beda hal lagi ketika tiba-tiba salah satu polisi meminta nomor wali masing-masing, kontan bungkam dua-duanya.
'Waduh, mati aku. Kalau mas Nazam tahu, pasti habislah aku dimarahinya.'
Sibuk pada pikiran takut masing-masing.
'Gila aja, dady bisa jantungan kalau lihat muka hancur ini.'
BRAAAK!
"Kalian dengar tidak?! Berikan nomor wali kalian masing-masing sekarang juga! Cepat!"
Tersentak kaget, nyaris saja membuat jantung Sofia copot dari tempatnya. Sofia yang gemetar mengeluarkan ponselnya, memberikan nomor Nazam mau tak mau.
Wanita di sampingnya yang terkesan keras dan tak mau mengalah pun memberikan nomor ayahnya dengan raut terpaksa. Bahkan, terlihat lebih takut daripada Sofia.
