Pertengkaran dalam rumah tangga bak garam dalam masakan. Jika tak ada, rasa masakan tersebut akan hambar tak terasa nikmatnya.
Setelah menghabiskan waktu berjam-jam perang diam, Sofia dan Nazam akhirnya kembali damai.
Dan sejak malam itu, mereka saling introspeksi diri, saling menghargai lebih-lebih, dan juga terbuka tentang segala hal. Baik itu hal kecil sekali pun.
"Aku pamit pergi, ya, Sayang. Jangan lupa makan tepat waktu. Jangan stres pikiran, dan satu lagi, jangan lupa makan siangku nanti, ya."
Nazam mengelus pucuk kepala Sofia dengan lembutnya. Mulai saat ini, Nazam tak akan lagi pilih-pilih menu makanan. Apa pun yang Sofia masak dan sediakan, dia akan selalu memakannya.
Pun sebaliknya. Sofia tak lagi hanya masak tumis-tumisan tanpa lauk lain yang menggugah selera. Ia selalu menyajikan menu sehat yang bisa Nazam nikmati sekarang. Menunya tak hanya tumis kecambah atau tempe dan tahu saja.