Masih tak mengerti dengan alasan yang Sofia katakan, Ify menatapnya dalam. Berharap mendapat satu jawaban usai menyelaminya.
"Makan malam dataaang."
Pintu kamar kembali terbuka bersamaan dengan suara teriakkan Nazam yang cukup nyaring. Dia tiba dengan membawakan menu makan yang sebenarnya dia ambil dari juru masak yang hendak mengantarkannya ke kamar Ify.
Mata Sofia menyipit tajam. Kontan senyum Nazam lenyap. Ia tahu Sofia sangat tidak suka dia memberikan senyuman pada wanita lain.
'Ah, pasti cemburu.'
Nazam memberikan menu makanan sehat itu kepada Ify.
"Dokter menyuruh kamu makan setelah sadar. Kondisimu baik-baik saja selain demam dan kelaparan." Nazam berkata luwes.
Ify menatap wadah makanan dengan beberapa lauk itu dengan tatapan yang mulai mengabur sebab penuh dengan air mata.
