Kesialan di pagi hari telah terjadi kepada Ify. Ya, dia menganggap bahwa kedatangan Sofia padanya adalah sebuah kesialan besar.
Datang-datang sudah membuat keonaran, dan Ify tak sanggup membuat Sofia tutup mulut atau menyeretnya keluar gerbang. Dia sangat ketakutan. Takuta bahwa Naran akan mendengarnya.
Gegas, ia kembali berusaha menyeret mantan sahabatnya itu sekuat tenaga. Sayang, hal itu sama sekali tak berguna, karena Naran telah mendengarnya.
Sofia dan Ify menoleh ke sumber suara. Tiga penghuni rumah telah menatap dengan mata besarnya.
'Duh, gawat. Ada Naran, dia pasti ....' Bahkan Ify tak sanggup untuk sekadar melanjutkan kata hatinya.
'Hm, padahal aku berusaha untuk menutupnya dari Naran. Tapi lihatlah, tampaknya Tuhan tidak mengizinkan perbuatan terkutuk Ify terus tersembunyi. Ia mengirimkan Sofia untuk membongkarnya di hadapan Naran dan istriku.' Davin membatin. Mengira jika semua rahasia kejinya akan segera diketahui oleh keluarganya.