"Apaan sih Aksel, kamu enggak asik banget."
"Kan saya hanya bertanya saja, Anna."
"Enggak lucu."
"Saya memang tidak untuk membuatnya lucu, Anna."
Anna hanya memicingkan matanya saja sebab kesal pada Aksel yang membuat keadaan sendunya berubah menjadi kekesalan. Namun, juga sebenarnya ini bagus agar Anna tidak berlarut di dalam kesedihannya.
"Jangan nangis terus."
Saat itu Anna hanya berdeham saja, ia mencermati apa yang dikatakan oleh Aksel, sebab ia memang berhak juga untuk tidak terus menangis.
Malam semakin larut, mereka mulai beristirahat, besok sudah harus kembali ke rumah, menyapa banyak pekerjaan yang sudah menanti.
Pukul 07.00
"Pergi jam berapa?"
"30 menit lagi kita pergi ke bandara."
Kini, Anna pun memeriksa semua barang-barangnya siapa tahu masih ada tersisa di sana, barangkali ada yang lainnya tertinggal Anna akan kesulitan untuk mengambilnya kembali.