"Kamu mau ngapain kok di bawah?"
"Ini kenapa?" tanya Aksel kembali.
"Mungkin lecet saja karena heels tadi."
Saat itu Aksel membuka jas dan menggulungkan lengan kemeja panjangnya, ia beralih pada kotak p3k yang tersedia lalu kembali duduk di dekat kakinya Anna.
Merasa posisinya terlalu tinggi dan berkesan tidak sopan pada Aksel, ia berencana untuk duduk saja berjadapan dengan Aksel.
"Mau apa?"
"Duduk di depan kamu saja, enggak enak di sini."
"Tetaplah duduk di situ, biar mudah."
"Padahal enggak perlu diobati Aksel."
"Luka apa pun harus diobati, Anna."
Anna hanya diam lalu perlahan berdeham saja, sesekali kakinya merespon tertarik karena mungkin ia juga merasakan perih pada kakinya.
"Sudah, hati-hati jalannya."
Jujur saja, semakin lama Anna bersama Aksel ia semakin mengetahui betapa hangatnya sikap Aksel pada dirinya. Ini lebih membuktikan jika Aksel itu memiliki sisi kebaikannya tersendiri dibandingkan yang orang lain lihat selama ini.