"Aksel!"
"Kenapa?"
"Kayaknya saya-,"
"Enggak, kamu baru saja datang bulan, tidak mungkin datang lagi."
Tipu daya dari Anna sama sekali tidak berhasil sebab Aksel jelas mengetahuinya, dan ia tidak bisa lagi untuk menahan keinginnya menyentuh Anna malam hari ini. apalagi Anna sudah sangat menarik perhatiannya.
"Jangan kasar-kasar, Aksel."
"Saya tidak bisa janji."
Anna hanya bisa menghela napas saja, ia tahu Aksel memang terkadang bisa bermain selembut apa pun namun bisa sekali untuk bersikap sangat liar bahkan tidak memberikan Anna untuk bernapas lega.
"Saya akan buat kamu lebih berisi."
"Seperti mantan kamu?"
"Anna! Jangan pernah menyebut perempuan lain saat saya menginginkanku seperti ini!"
Kedua bola Anna cukup heran memandangi Aksel yang tiba-tiba emosi ketika ia mengucapkan hal tersebut, padahal memang tujuannya pun untuk membuat Aksel kesal.
"Aksel! Aww!"
Sebenarnya bukan hanya suara teriakan marah saja tetapi lengusahan desahan dari Anna juga keluar dari bibirnya.