"Berguru sana kalau begitu."
"Untuk apa, tidak penting Anna."
"Eh jadi Dukun bisa membunuh tanpa menyentuh."
"Jika hanya membunuh tanpa menyentuh saya juga bisa, dan itu sudah sangat serings aya lakukan, Anna."
Deg!
Hampir saja Anna melupakan hal tersebut. ia benar-benar tak mengingat akan Aksel yang memang bisa melakukan hal tersebut.
"Jangan bicara, saya jadi takut," nada Anna menjadi dingin juga cuek.
Dengan Anna yang takut seperti itu justru Aksel semakin senang saja. Perjalanan mereka menuju rumah sepertinya tidak mulus, ada yang menghalangi mereka.
Sebenarnya pengendara yang menghalangi jalan itu terlihat seperti terluka, mkaa dari itu Aksel terpaksa berhenti karena Anna terus merengek untuk menghentikan mobilnya, barangkali orang tersebut memang membutuhkan bantuannya.
"Anna, kita lewati saja."
"Kasihan Aksel, sepertinya terluka."