Anna tentunya tidak menolak berpegangan dengan Aksel, justru ia merasa lebih aman karena harus berjalan diantara kerumunan banyak orang tersebut.
"Saya harus di mana?"
"Tetap sama saya."
Saat itu hanya mengikuti arahan dari Aksel saja, ia memang tidak bergerak ke mana pun selain bersama Aksel. Sekarang mereka sudah berada di depan rumahnya Bi Asih dan segera disambut hangat oleh Bi Asih.
"Langsung masuk saja, Non."
Tidak lama setelah itu mereka pun masuk, namun mereka tidak pada rumah yang ada jenazahnya, melainkan rumah yang lainnya.
"Sebentar ya," Bi Asih tampak ke bagian dapur.
"Ini rumahnya siapa?" tanya Anna yang tak tahu.
"Ini rumah Bi Asih, yang itu milik keluarganya."
Sekarang Anna pun paham dengan menganggukkan kepalanya. Tidak lama kemudian Bi Asih memberi jamuan pada Aksel dan Anna, tidak lupa juga pada pengawal Aksel yang ada di sana.
"Silakan Non, maaf Bibi tidak menyiapkan apa-apa."
"Bibi, ini terlalu berlebihan. Kami tahu Bibi sedang berduka, tidak apa-apa."