"Oh ya tentu boleh sekali, Non."
Saat itu Anna menunggu Bi Asih menyiapkan sarapan untuk Aksel, setelah semuanya siap ia membawanya ke ruangan kerjanya Aksel. Sebelum itu Anna mengetuk pintu ruangan tersebut tanpa mengatakan apa-apa.
Tok tok tok!
Anna mengetuk pintu tersebut. saat itu tidak ada jawaban apa pun, hingga tidak lama kemudian pintu ruangan itu terbuka, Anna bisa melihat wajah Aksel.
"Kenapa kamu yang mengantarkannya?"
"Memangnya tidak boleh?"
Aksel pun mengambil sarapannya tersebut, namun saat itu Anna tampak menahannya, padahal Aksel akan mengambilnya.
"Apa mau kamu?"
"Mau saya taruh di mana?"
"Saya saja."
"Saya hanya ingin membantumu saja, Aksel. Benar-benar enggak boleh masuk ruangan kerja kamu?"
Sengaja Anna memancingnya seperti itu, sebab sebenarnya tujuan Anna mengantarkan sarapan Aksel agar ia bisa masuk ke ruangan kerja Aksel tersebut. Aksel menghela napasnya, ia akhirnya membukakan pintu ruangan kerjanya lebih lebar.