Aksel berjalan keluar dari kamarnya Anna dengan angkuhnya. Anna belum bisa beristirahat sedikitpun karena Aksel terus berada di kamarnya dan mengatakan hal-hal yang menurut Anna itu sangat mengerikan.
Anna berlanjut menghempaskan tubuhnya kembali di atas tempat tidurnya, ia menatap langit-langit kamar. Mungkin jika benda-benda tersebut jika bisa berbicara sudah dapat dipastikan akan memarahi Anna, sebab ia selalu berantem dengan Aksel di dalam kamar tersebut.
Sudah berkali-kali Anna menghela napasnya untuk hari ini saja, tetapi semuanya masih terasa berat sekali. Anna ingin sekali mengabaikan perasaan takutnya pada Aksel, tetapi ia tidak bisa, sangat tidak bisa.
Meski di awal Anna sudah bertekad akan meninggalkan rumah, melawan Aksel, tetapi semuanya hancur lebur hanya karena ucapan Aksel yang mengerikan.
Di tengah heningnya Anna berpikir, suara pintunya diketuk. Kali ini dapat dipastikan bukan Aksel, melainkan Bi Asih.