Setelah pulang dari rumahnya Raline nampak murung, Daffa pun bisa merasakan jika Raline tidak baik-baik saja. Daffa menghela nafasnya dengan panjang lalu melajukan mobilnya ke jalan arah rumahnya.
"Kenapa ke sini? Aku harus ke cafe," ucap Raline yang baru menyadari mereka pergi ke arah mana.
"Aku tidak mengijinkanmu bekerja hari ini!" ucap Daffa dengan wajah datarnya.
"Tapi Daffa ...."
"Kau turuti apa yang aku katakan atau aku akan membakar cafe itu!" Mata Raline membulat sempurna sambil berdecak kesal saat mendengar ucapan Daffa.
"Kenapa kau selalu mengancam aku dengan hal yang tidak masuk akal, apa kau tidak bisa membujuk aku dengan cara yang lebih lembut lagi?" tanya Raline dengan tatapan tajamnya kepada pria yang duduk di sampingnya itu.
"Karena kau hanya akan mendengarkan apa yang aku perintahkan saat aku mengancammu!" jawab Daffa dengan santai.
"Sangat menyebalkan!" maki Raline, dia kembali terdiam dan mengalihkan pandangannya ke arah jalan.