Rey masih dengan setia menemani istrinya. Pria itu bahkan terus terjaga. Sesekali Rey melihat Ibu mertuanya takut membutuhkan sesuatu. Dan Rey sampai menyiapkan berbagai jenis obat untuk Ibu mertuanya agar tidak mabuk perjalanan.
Saat ini Rey sedang menatap istrinya. Memerhatikan wajah cantik sang istri yang begitu menenangkan. Pikiran negative sang istri jelas membuat Rey ikut memikirkan bagaimana cara membuat istrinya agar tidak memikirkan hal-hal buruk itu.
Rey mengecup dahi istrinya, membuat wanitanya merasa terusik. Ariela membuka kedua matanya saat merasakan bibir basah sang suami.
"Aku mengganggu tidurmu?" tanya Rey tanpa dosa. Sudah tahu dia yang membuat Ariela bangun. Tapi dengan polosnya bertanya seperti itu.
"Hmmm, tidak. Sepertinya aku sudah terlalu lama tidur," ucap Ariela.
"Tidak juga. Bagaimana perasaan kamu sekarang?" Rey mengusap puncak kepala istrinya, lalu memberikan dada bidangnya untuk istrinya bersandar.