Esmee melenguh pelan sambil mengerjap-ngerjapkan matanya. Kepalanya masih terasa pusing akibat terlalu banyak mengkonsumsi alkohol. Esmee kemudian meregangkan tangannya. Matanya langsung membulat ketika tangannya merasakan wajah seseorang yang berbaring di sebelahnya.
"Singkirkan tanganmu dari wajahku."
Seketika Esmee menoleh ke sebelahnya. "William? Bagaimana kau bisa tidur disini?"
William menoleh pada Esmee. "Menurutmu kenapa?"
"Aku tidak ingat kau menjemputku," ujar Esmee.
William berdecak pelan. "Tentu saja kau tidak bisa mengingatnya. Kau terlalu mabuk untuk mengingat apa yang terjadi semalam."
"Wajahmu kenapa?" tanya Esmee. Ia memperhatikan lingkar mata William yang sedikit membiru.
"Hanya insiden kecil di klub," jawab William. Ia menatap Esmee dalam-dalam sambil menghela nafas panjang. "Lain kali kau harus berhati-hati jika minum-minum bersama pria."
"Memangnya apa yang terjadi sampai matamu membiru seperti itu?" Esmee kembali bertanya pada William.