Lewat tengah malam William terbangun dari tidurnya. Ia menghela nafas panjang lalu mengalihkan perhatiannya pada sosok perempuan berambut pirang yang kini sedang tertidur di sebelahnya. Satu tangan wanita itu memeluknya. Seakan tidak mengizinkan William untuk bergerak seinci pun dari sisinya.
William menatap Esmee sambil terdiam. Esmee tertidur pulas seperti seorang anak kecil yang kelelahan setelah bermain seharian. William kembali menghela nafas panjang. Tiba-tiba saja ia memikirkan apa yang akan terjadi pada Esmee jika mengetahui siapa dan apa tujuannya datang ke tempat itu.
Sebelumnya William tidak pernah memikirkan hal tersebut. Bahkan kedekatannya dengan Esmee tidak pernah ia perhitungkan sebelumnya. Ia hanya berpikir untuk mendapatkan restoran milik Esmee. Bisa tidur berdua bersama Esmee seperti sekarang benar-benar di luar perkiraan William. Terlebih lagi Esmee nampaknya benar-benar menyukainya.