Chapter 12 - TWELVE

Matthias menghentikan langkahnya di depan kamar, seharusnya dia pergi ke ruang kerja untuk menyelesaikan tugas yang tertunda selama proses matingnya dengan Alexa. Meski Mikhail sudah menyelesaikan sedikit dari pekerjaannya itu, beberapa membutuhkan tanda tangan Matthias dan persetujuan langsung dari sang alpha. Raja dari kerajaan darat.

"Aku tidak merasakan kehadiran siapapun di dalam kamar."Gumam Matthias membuat Mikhail melihat ke arahnya dengan bingung.

Pintu terbuka dan Matthias menemukan kekosongan di dalam kamarnya, sialan. Alexa kabur lagi tanpa memberitahunya apapun, menyebalkan sekali. Alexa memang sudah berubah dan lagi bersedih, tapi sikapnya yang begini malah menyebalkan.

'Alexa! dimana kamu sekarang?'

Matthias berbalik dengan cepat, dia akan kembali ruang kerjanya untuk menyelesaikan pekerjaan sambil menunggu jawaban.

'Oh, cepat sekali kamu kembali. Aku berkeliling kastil dengan Eva, dia penjaga yang baik, aku suka. Terima kasih.'

Matthias tersenyum mendengar lembut Alexa di akhir kalimatnya, tentu dia bangga dengan pilihannya. Eva adalah warrior terbaik perempuan di seluruh kerajaan, dia yang berhasil menemukan tempat persembunyian naga merah lebih dulu dengan kekuatan unik miliknya yang bisa meraba makhluk sebesar naga di kerajaan langit.

'Ya, aku menantikan bukan hanya sekedar ucapan terima kasih darimu. Aku sudah menemukan lokasi kamu, jadi jangan keluar dari kastil ini tanpa memberitahuku kemana kamu pergi!!'

'Berisik, kamu seperti orang tua yang meributkan anak perempuannya!!'

.....

"Nah Eva, mari kita memulai petualangan kecil di kastil suamiku!"Alexa berkata begitu sambil merentangkan kedua tangannya.

Kedua orang itu menggunakan baju seorang omega, karena pagi ini ada delegasi dari seluruh kerajaan dibawah naungan alpha Matthias, tentu seluruh orang di kastil ini sangat sibuk. Jadi ini adalah keuntungan bagi Alexa untuk melihat pemimpin kerajaan kecil di wilayah suaminya ini, dia setidaknya harus tau wajah mereka.

"Luna.. anda tidak—"

"—Sssttt!! Jangan panggil aku luna, atau kau akan ku hentikan bertugas menjadi penjagaku! Panggil aku Alexa selama kita menyamar, mari ke kastil timur. Aku sangat ingin melihat ketampanan wajah dari raja penyihir lebih dulu."Ucapnya berjalan melewati Eva yang memiliki wajah muram.

Dia terkejut saat lunanya memberi perintah baginya untuk berganti pakaian seorang omega, ini sangat menyiksa. Dia adalah seorang warrior terkuat di bagian perempuan harus menggunakan pakaian seorang omega, yang terlalu perempuan sekali. Dia sudah terbiasa menggunakan celana, dan sekarang harus menggunakan baju bentuk gaun yang sangat tidak nyaman.

Eva mengikuti langkah Alexa yang begitu terlihat senang, dia pikir luna yang dia kenal adalah perempuan lemah lembut yang begitu patuh seperti seorang wanita bangsawan kebanyakan. Atau mungkin seperti perempuan kaum peri elf yang dia temui beberapa waktu lalu, mereka sangat lemah dan juga terlalu indah sampai membuatnya takut.

Untuk sekedar menyentuh mereka, mungkin porselen indah itu akan hancur. Alexa bahkan membangkang pada alpha Matthias, tapi setidaknya tak ada lagi aura mengerikan yang membuatnya ingin melarikan diri.

Mereka sampai di dapur, Alexa berkata dia ingin melihat kastil bagian tempat raja penyihir tinggal. Karena rapat sudah selesai, jam istirahat para pelayan mulai menyiapkan makan untuk cuci mulut para delegasi kerajaan lain.

"Hey kau! Kenapa kamu malah cengengesan seperti orang bodoh, cepat bekerja dan bantu yang lainnya!!"Itu suara wanita tua, dia adalah kepala omega di bagian dapur.

Eva yang mendengar teriakan kepala omega itu langsung memerah wajahnya, matanya menjadi tajam dan tangannya siap mengambil pisau yang disimpan di balik bajunya sebelum Alexa menahannya dan berjalan dengan patuh menjawab sambil tersenyum.

"Baiklah, maaf karena aku tadi habis membantu bagian cuci piring."Katanya membalas tanpa terluka.

Sial, sebenarnya apa yang ingin luna lakukan. Dia bisa habis sekali tebas oleh alpha jika kejadian ini sampai terdengar oleh Matthias.

....

Eva benar-benar ingin mengamuk sekarang juga, karena saat ini mereka harus dihadang oleh sekelompok kaum serigala dan beberapa kaum dari ras peri hutan yang menatap rendah pada sosok Alexa.

Tiga kaum peri dan dua kaum serigala murni, dan paling depan diketuai oleh seorang peri ras bangsawan yang bersedekap menatap remeh pada sosok luna kaum serigala itu dengan berani. Eva akan kembali maju dan menebas kepala perempuan ras peri hutan itu, tetapi lagi-lagi Alexa memberi peringatan dengan telepati pada Eva dan melirik tajam.

Dia gemetar sedikit dan Victoria melihat itu malah bingung dan salah paham, sepertinya perempuan dibelakang Alexa ketakutan bertemu dengannya. Hal itu memang harus, karena dia adalah penguasa mulai saat ini sampai dia berhasil menjadi pengantin kedua sang alpha.

"Wah, hai Alexa. Kita bertemu lagi..."Suara perempuan dengan tinggi tubuh semampai.

Wajahnya yang mungil dan cantik terlihat bersinar, bulu mata yang tebal dan lentik dan juga warna mata hijau yang indah seperti hutan pinus. Senyumnya mengembang dengan nada penuh ejekan, tetapi pakaian omega yang digunakan bisa Ava nilai adalah orang rendahan yang tak tau tempat karena berani menghadang ratu mereka, luna dari kaum serigala.

"Tenang Eva, aku benar-benar akan marah padamu."

"Wow! Sekarang kamu punya anak buah, lucu sekali. Dulu kamu kan tinggal di ujung perbatasan tanpa teman, ternyata ada juga yang mau berteman dengan darah campuran seperti kamu."Setelah dia bicara begitu, para omega yang mengikutinya di belakang tertawa dengan lelucon yang penuh ejekan itu.

Sayangnya Alexa tak mengambil hati tentang itu, dia hanya tersenyum sambil menelengkan kepalanya ke kanan.

"Hai, sudah lama Victoria. Bagaimana kabarmu? Kukira kau mati terpanggang oleh api prajurit naga merah."Balas Alexa tak diperkirakan oleh kaum peri hutan dan serigala dihadapannya.

Jika perempuan yang dulu terasingkan dan diejek karena darahnya, berani membalas ucapan Victoria. Ras peri hutan Xylia, dia adalah seorang bangsawan dimanapun dia berada. Bahkan seperti saat ini, meski dia berada di wilayah serigala. Dia tetap memiliki pengikut karena keagungan dari darah keturunannya yang spesial, peri rendahan seperti Alexa tidak seharusnya membalas ucapannya.

"Sialan! Berani kamu berbicara seperti itu, jadi maksudmu kamu ingin aku mati karena serangan prajurit sialan itu?"