Chapter 16 - SIXTEEN

Lia berkata karena dia malas bertemu dengan salah satu ras peri yang tiba-tiba saja berkuasa di tempat bagian pertamanya, Lia memilih untuk pindah ke tempat dapur warrior yang sering kali ditolak oleh omega lain kala meminta bantuan. Mendengar itu, Alexa terkekeh.

Dia tau siapa ras peri itu, Victoria selalu menjadi titik pusat dari banyak orang ketika dia kehilangan wilayah maka dia akan membuat wilayahnya di dalam wilayah orang lain seperti saat ini. Dia selalu ingin menjadi pusat perhatian, sedangkan Alexa sekarang hanya ingin hidup damai dan berkelana di dalam kastil sebelum dia pergi keluar.

"Tapi kita perlu membawa semua ini ke ruang makan, ini waktunya istirahat. Kamu harus melihat kaum peri yang baru saja direkrut jadi warrior, mereka tampan. Beruntung aku memilih pindah kemari daripada berada di kumpulan para lalat yang tak tau apapun tentang sekelilingnya selain sampah!"Lia mencibir lagi.

Alexa suka dengan Lia yang blak-blakan dan bahkan sangat menyanjung luna yang tak diketahui sosoknya, Alexa malah jadi malu sendiri tiap kali Lia memujinya.

"Luna sangat baik, dia bahkan katanya bertemu dengan raja penyihir untuk menyambutnya sendiri. Alpha bahkan datang ke kastil delegasi raja penyihir sampai menghancurkan pintu utama dan luna memindahkan beliau ke tempat yang lebih baik, alpha memang selalu emosional sejak bertemu luna."Lia tertawa bercerita begitu, berbanding terbalik dengan rumor buruk yang beredar."Meski begitu aku senang, alpha tidak lagi bersikap kejam pada kita. Dia tak lagi berhati dingin, setidaknya luna berhasil menjinakkan serigala besar itu."

Kedua kemudian terkekeh, sambil berjalan membawa piring berisi lauk untuk makan setiap warrior. Dan saat mereka memasuki ruang makan bersama Ava yang lebih banyak membawa piring di tangannya, dari pada Alexa yang hanya membawa dua piring.

Ruangan itu sudah dipadati oleh para warrior bertubuh besar dan kokoh, saat Alexa masuk tanpa sadar seluruh serigala disana mengalihkan mata dan mengikuti perginya perempuan itu.

Keagungan luna memang sering kali menawan para serigala selain alpha, itulah kenapa Matthias meminta Ava untuk menjaga istrinya dari para serigala lainnya. Ava yang sudah memberitahukan sang alpha melalui telepati, kalau luna kini berada di ruang makan warrior harus mendengar raungan amarah sang alpha yang akan datang segera kemari.

"Hey, aku baru liat ras peri di bagian dapur kita..."

"Siapa namanya, dia terlihat cantik..."

Dia hybrid, ada darah serigala yang kental di tubuhnya..."

"Betul, aku bisa mencium baru serigala lebih kental meski fisik luarnya memperlihatkan ras peri..."

"Kau tau dia?"

"Yah... dia Alexa, ras peri terbuang di klan kami."Ucap salah satunya.

Mereka berbisik tanpa menutupi ketertarikan pada Alexa, tetap Ava yang melihat itu menatap mereka dengan tajam memperingati mereka untuk tetap menjaga mata. Jika tak ingin kehilangan penglihatan mereka, sebab sepertinya alpha sudah dalam perjalanan menuju kemari.

Bulu-bulunya berdiri dengan ngeri, apa yang akan terjadi jika alpha melihat lunany aberada di antara para warrior.

"Ini, silahkan dinikmati."Ucap Alexa sambil tersenyum.

"Hey, siapa namamu?"Salah satu dari warrior yang duduk tepat di belakang punggung Alexa bertanya dengan nada menggoda. Segera sebelum lunanya menjawab, Ava berdiri di hadapan pria itu. Dia mengenalnya, pria ini adalah salah satu warrior yang juga dilatih bersamanya.

"Kau tak diizinkan bertanya tentang namanya!"Peringat Ava pada temannya itu yang sontak terkekeh tak mengerti. "Wow, Ava. Santai saja, aneh melihatmu mengenakan seragam pelayan seperti sekarang. Apa menjadi omega lebih baik daripada menjadi seorang warrior?"Tanyanya dengan nada mengejek.

Ava tak peduli, yang utama kali ini adalah nyawanya dan sang luna.

"Ya, kami perlu tau omega baru dari ras peri itu!!"Salah satu dari mereka berteriak dengan gembira.

Ada orang-orang dari ras peri, mereka duduk di kursi sebelah pria yang bertanya pada Alexa. Mereka menoleh dan langsung terkejut saat melihat, jika perempuan omega dari ras peri yang diributkan adalah si darah campuran. Tapi saat melihat sosok Alexa, mereka tau kalau ada yang berubah dari rupanya.

Dia tidak lagi menunduk dan memiliki pandangan mata putus asa juga rendah diri, malahan dia terlihat lebih ceria dan bersinar diantara semua orang, Alexa menebarkan senyum yang membuat kedua matanya menjadi bulan sabit.

"Alexa?"Suara pria itu sangat pelan saat sadar siapa perempuan yang membuat keributan di ruang makan warrior, adalah teman lamanya.

Yang disebut menyadari seseorang memanggil namanya dalam keramaian, dia mengetahui aura dan tatapannya segera menoleh ke arah pria yang memanggilnya. Mata keduanya saling menatap dan Alexa tersenyum, dia kenal siapa pria itu.

"Edward, lama tak jumpa."Kata Alexa kemudian berbalik untuk berjalan melewati keributan yang ditahan oleh Ava di belakangnya.

Lia terkekeh melihat bagaimana para serigala besar itu berebut dan meributkan untuk berkenalan dengan Alexa, bahkan mereka bersiap untuk mencegat Alexa andai saja aura mengerikan tak mereka rasakan. Seketika ruang makan itu sunyi dan menatap kemana arah aura itu datang.

Sampai sosok Matthias terlihat dengan nafas memburu, dia menahan amarah dan rasa cemburu atas bayangan berlebihan yang berkeliaran di kepalanya kala Ava melaporkan jika Alexa berada di ruang makan warrior yang diisi dengan serigala jantan yang haus sentuhan matenya.

Tanpa mereka sadar, tentu para serigala jantan itu akan tertarik dengan aura megah dan agung milik Alexa sebagai sosok luna yang tak diketahui oleh kelompok mereka. Yang sampai saat ini belum mengetahui sosok luna dan juga bagaimana kekuatannya, selain nama dan ras miliknya.

"ALPHA!!"

"SALAM UNTUK ALPHA MATTHIAS!!"Semua orang segera berdiri dari duduk mereka dan menunduk untuk memberi salam pada Matthias termasuk Alexa yang menahan senyum.

Sedangkan Ava menahan keringat dingin yang menusuk punggung, serta semua orang pun ikut menahan napas ketakutan atas aura permusuhan yang Matthias keluarkan tanpa mengetahui sebabnya.

Matthias mencari-cari dimana aroma Alexa berada, dia menemukan perempuan itu ikut menunduk sambil menahan senyum. Dia mengerti kalau ini adalah sesuatu yang sudah Alexa rencanakan, bahkan dia harus melarikan diri dari rapat bersama raja penyihir yang mengangguk paham dengan dirinya yang tak tenang setelah mendapat kabar dari Ava.

Lucas yang memiliki rambut perak dan bola mata kuning seperti macan kumbang miliknya itu mengangguk mengerti sambil melambaikan tangan tak peduli, dia hanya menyesap teh miliknya sambil lalu.

"Pergilah serigala posesif, disini kau hanya akan membuat rapat kacau sebelum menemukan keberadaan lunamu!"

Dan ternyata dia mendapatkan perempuan itu, tapi tak bisa langsung membawanya pergi bersama di depan banyak orang.

"Ekhem."Matthias membetulkan postur tubuh waspada penuh amarahnya, menarik kembali aura permusuhan miliknya dan berkata. "Ah, maaf. Aku terlalu terburu-buru tadi, maaf mengganggu waktu kalian. Ternyata aku salah orang, silahkan lanjutkan makan siang kalian dan jangan lupa berlatihnya yang benar untuk mempersiapkan perang dengan musuh bebuyutan kita."