Sagara keluar dari kamar mandi. Pria itu hanya mengenakan handuk yang melilit bagian bawahnya.
Saat keluar, Sagara syok. Dia sangat amat syok melihat penampilan Shayna yang begitu sexy.
"Ay?" Panggil Sagara dengan suara serak basah akibat gairah.
Sagara mendekati sang istri, berniat merengkuh wajahnya. Sebelum jemari itu sempat menyentuh wajah sang istri, Shayna menepisnya. Dia mendorong Sagara sampai duduk di sebuah sofa dekat nakas.
Tanpa pikir panjang dan dalam keadaan setengah sadar, Shayna merangkak naik. Dia duduk mengangkang di atas paha Sagara dengan dada yang membusung indah. Ya, kedua buah dada kencang dan ranum miliknya tersaji sexy di hadapan sang suami.
"Ay?—"
"Ssstt… it's my turn, Sagara."
"Fuck!" Sagara mengumpat pelan. Suara Shayna, mata Shayna, dan bahasa tubuh Shayna menyiratkan sebuah gairah yang melambung tinggi. Sagara tidak akan menyia-nyiakannya.
"Do it, Ay… I'm waiting for your sexy dance." Balas Sagara, tak kalah bergairahnya.