Netra gelap miliknya melirik cincin yang melingkar di jari manisnya sendiri. Sebuah cincin yang sengaja dia gunakan terus menerus hanya untuk mengenang hari bahagianya.
Ya, meski hari bahagianya kini sudah usai. Meski pernikahannya kini sudah kandas dan dinyatakan hancur enam tahun yang lalu, setidaknya masih ada kenangan dari cincin tersebut yang masih dia ingat.
"I don't know... I just feel empty if I take the ring off..." jawab Shayna.
Gaya bahasa Shayna berubah drastis. Terbiasa tinggal di Amerika membuatnya kerap menggunakan bahasa Inggris. Atau sekalinya berbahasa Indonesia, dia menggunakan bahasa formal.
Sama dengan yang Sagara lakukan. Beberapa tahun yang berat ini mengajarkan dia untuk berbahasa yang baik. Sehingga orang tidak akan bisa merasakan perbedaannya dengan Alther.
Ya, Alther masih ada. Dan akan selalu ada.
Sagara tersenyum tipis. Karena sejujurnya, dia masih menyimpan cincin itu dengan baik.
Bahkan, sesekali dia pakai saat keluar rumah.
