Lari? Tentu saja itu bukan Shayna. Alih-alih menghindari masalah, Shayna justru lebih memilih menghadapinya. Entah sebuah kebetulan atau apa, malam harinya… untuk kali pertama, Shayna bertemu dengan Alther.
Mata keduanya saling terkunci satu sama lain, tanpa sebuah kata ataupun kalimat, mereka tahu ada yang tidak beres di sini. Shayna tahu bahwa pria di hadapannya adalah Alther, dan Alther tahu bahwa Shayna sudah mengenalnya.
Sifat Alther yang gigih dan pemberani membuatnya melangkah maju alih-alih menghindar. Dia mengulurkan tangannya untuk berkenalan secara resmi.
"Saya Alther."
Gosh! Gaya bicaranya jauh berbeda dari Sagara. Meski akhir-akhir ini Sagara seringkali menggunakan bahasa yang formal, namun wibawa dan karisma nya tetap tidak bisa menandingi Alther.
Hanya dengan dua kata, Shayna sudah bisa menilai.
"Shayna Najendra."
Alther tersenyum miring. "Kenapa tidak pakai Majendra? Jangan bilang kamu malu dengan marga sendiri?"