Sekitar lima belas menit lamanya dia hanya berdiri seraya menatap wajah cantik Shayna yang masih terlelap, tampak tenang.
Hingga akhirnya, dia tidak mampu lagi menahan diri untuk tidak menyentuh wajah cantik tersebut. Perlahan tapi pasti, tangannya terangkat, mendarat di wajah Shayna dan mengusapnya perlahan.
Tak lupa, dia juga menyelipkan anak rambut Shayna kebelakang telinga sehingga bisa melihat lebih jelas lagi bagaimana wajah tersebut.
Merasa kurang puas, sebuah kecupan kini dia berikan untuk Shayna. Tiga buah kecupan. Di kening, pipi, dan bibirnya.
Setelahnya, dia mulai berbisik pelan. "I miss you, Ay..."
Helaan nafas berat keluar darinya. Dia tidak bisa terlalu lama berada disini atau semua orang akan mulai mencurigai dirinya.
Dengan langkah yang berat akibat perpisahan yang tidak bisa terucap, pria tersebut mulai membalik tubuhnya, berjalan menuju pintu ruangan.