Langkah kakinya tergesa, memasuki rumah sakit mewah di pusat kota. Dengan rasa khawatir yang bercampur dengan amarah dan dendam, Sagara terus menyusuri lorong rumah sakit tanpa mempedulikan ucapan orang-orang di sekitarnya.
Bayangkan saja! Dia terbangun di daam kamarnya dengan perasaan berkecamuk. Firasatnya berkata tak baik. Dan benar saja, saat mata terbuka, ada puluhan panggilan tak terjawab di ponselnya. Ponsel pribadinya, bukan milik Alther yang kini tergeletak di dekat sana.
Itu dari sang ibu. Dari Halwah Sagara akhirnya tau bahwa Shayna kecelakaan.
Dunia seolah hanya berputar pada dia. Benar-benar hanya padanya. Sampai-sampai, dirinya dijadikan sebagai tokoh utama dalam sebuah insiden mematikan yang kini berhasil merenggut sang istri darinya.
Saking kalut nya Sagara, teriakan Halwah bahkan tidak terdengar ke telinganya. Semua indra yang Sagara miliki mati rasa. Tidak ada pendengaran, sentuhan, ataupun penglihatan. Semuanya benar-benar mati tanpa sisa.
