"Apa yang terjadi? Apa yang terjadi?!" Hari ini, Shayna dikejutkan oleh sebuah berita di pagi hari yang sangat dia hindari.
Berita kematian Kakek Dome.
Belum setahun, namun Shayna sudah mendapatkannya.
Seharusnya masih tahun depan. Seharusnya ini masih beberapa bulan lagi.
"Please no… Mas please, ini gak bener 'kan?!" Sentak Shayna. Di lorong rumah sakit yang terasa gelap dan dingin, Shayna duduk. Tubuhnya begitu lemas, perutnya terasa kram.
Ibu hamil satu itu sangat terguncang atas apa yang terjadi.
"Ini gak bener." Shayna mencoba menyangkal apa yang terjadi. Padahal, Dokter telah menetapkannya sejak lima belas menit yang lalu.
Ya, Shayna sudah kehilangan Kakek Dome sejak lima belas menit yang lalu. Namun, dia masih tidak mau menerima fakta tersebut. Dia menyangkalnya.
Air mata tidak mengalir di pipinya. Hanya tergenang tanpa bisa dilepaskan. Shayna, dia bagai mayat hidup yang terus menggumamkan dua kata.