Meline mengendikkan bahunya, tak acuh terhadap apa yang Sakha rasakan. Dia kini berbaring membelakangi pria itu, kemudian mulai memejamkan matanya.
Di belakang sana, Sakha masih saja menggerutu tidak jelas. Mengamuk, mengumpati Meline, serta memberi banyak sumpah serapah pada gadis bermata abu-abu tersebut.
Meline mendengar itu semua. Tetapi, dia memilih diam karena merasa terlalu lelah. Lagipula, besok mereka akan terbang ke Las Vegas sehingga Meline harus mempersiapkan tenaganya untuk perjalanan jauh.
Hingga tiba-tiba, ocehan Sakha terhenti kala teleponnya berbunyi. Pria itu segera meraihnya, mengangkat sebelah alisnya saat mengetahui bahwa yang menghubunginya saat ini adalah Rubi.
"Angkat, sialan! Aku mengantuk." Sinis Meline yang merasa sangat terganggu terhadap bunyi ponsel Sakha.
Setelah mendengus, Sakha menjawab panggilan tersebut seraya turun dari ranjang. Pria itu bertelanjang dada, hanya mengenakan celana pendek berwarna hitam.
