Berlibur di vila milik keluarga Laksmana nyatanya berhasil membuat Ustadz Azzami dan Cindy memulai hubungannya. Sebuah kecupan, walau di kepala yang tertutup hijab, menjadi awal dari tumbuhnya benih-benih cinta pada hati keduanya.
Baik Ustadz Azzami maupun Cindy, hubungan mereka adalah hal yang pertama kali mereka rasakan. Keduanya sama dalam menjalani masa muda; di pesantren, dan anti pacaran. Oleh sebab itu, saat telah menikah, pacaran adalah masa-masa yang paling indah. Di mana dapat pacaran dengan tanpa batasan, dan berpahala.
Pagi itu, Cindy menyiapkan sarapan di ruang tamu saat Ustadz Azzami pulang dari mushalla. Hari itu adalah hari pertama subuh sang ustadz berjamaah di mushalla sejak pindah ke rumah Bu Ayang tersebut.
Tak mengganti pakaiannya dahulu, sang ustadz langsung duduk di atas tikar anyaman pandan yang telah tersedia aneka masakan.
"Banyak banget masaknya?" Ustadz Azzami memperhatikan piring-piring dan mangkuk berisi lauk pauk.
