Tanpa berbasa-basi Evan langsung menodongkan pistol ke kepala sang menteri yang menjadi tawanannya, rasa kemanusiaan dan kasihan yang ada di dalam diri Evan pun seketika lenyap saat berhadapan dengan menteri kejam yang telah ikut andil dalam pembunuhan banyak nyawa hanya untuk uang. Sorot mata Evan terlihat begitu kejam, hatinya ditutupi dengan amarah sehingga ia tak lagi bisa berpikir dengan logis.
"Aku adalah malaikat pencabut nyawamu dan kau hari ini akan mati di tanganku!! Selama ini kau sudah banyak membunuh nyawa tak berdosa dan sekarang adalah giliranmu," ujar Evan.
"Si–siapa kau? Kenapa kau melakukan ini kepadaku?!"
"Aku .... aku adalah calon suami Rhea, salah satu agen rahasia PBB yang dibunuh dengan kejam oleh Julian," jawab Evan jujur.
Mendengar nama Rhea disebut, netra sang menteri seketika membulat sempurna dan sepertinya sang menteri tersebut mengenal nama yang disebutkan oleh Evan.