Doni memutuskan mengajak Sabrina ke sebuah taman yang cukup jauh dari rumahnya. Di sanalah ia banyak menghabiskan waktu bersama Sabrina juga Fani semasa kuliah dulu.
"Yuk, kita jalan ke sana," ajak Doni menggandeng tangan Sabrina mesra.
Tiba-tiba gawai Doni berbunyi. Terlihat nomor Fani memanggil. Doni pun gamang dibuatnya. Tidak mungkin baginya mengangkat telepon Fani itu.
"Fani telepon. Gimana ini? Aku nggak mungkin menjawab telepon Fani. Sedangkan aku belum bisa jujur pada Sabrina," gumam Doni dalam hatinya.
Doni akhirnya mematikan panggilan Fani itu. Ia tidak ingin mengambil resiko dan membuat Sabrina curiga.
"Kok Mas Doni nggak bisa dihubungi ya? Kenapa dia nggak ngomong sama kita kalau mau pergi," pikir Fani yang bingung ke mana Doni pergi.
"Telepon dari siapa, Mas?" tanya Sabrina saat tahu Doni mematikan teleponnya.