"Ragamu bisa kau bagi, tetapi cinta yang tulus hanya akan mempunyai satu tempat yang tidak akan bisa dibagi ...."
"Lalu siapa yang mau menggugat Bunda?"
"Sabrina atau kamu sendiri?" pekik Sania.
Doni pun terdiam.
"Bukan aku yang akan menggugat Bunda. Tetapi, Sabrina dan keluarganya tidak akan tinggal diam melihat aku menikah lagi dan ini akan menjadi malapetaka buat keluarga kita," ujat Doni membuat Sania terperangah.
"Doni, ya Allah. Malapetaka apa?" sahut Sania dengan wajah panik yang tidak bisa ditutupinya.
"Bunda juga harus siap-siap. Karena Fani akan minta cerai," lanjut Doni membuat sang Bunda semakin terpojok.
"Cerai?"
"Kenapa harus cerai? Nggak perlu kan harus cerai," timpal Sania.
"Karena ketika Sabrina sembuh. Fani akan merasa bersalah. Dia pasti akan segera menggugat cerai aku dan begitupun Sabrina. Dia juga pasti akan minta cerai juga, Bunda," dalih Doni membuat Sania semakin syok.