"Astaghfirullahaladzhiim. Ya Allah."
"Ya, Ya. Aku harus menghubungi dokter Indra," ucapnya yang kemudian berlari untuk menghubungi sang dokter.
Rumah Bunda Sania
Malam itu Bunda Sania meminta Doni makan malam di rumah. Sejak pernikahannya dengan Fani, Doni terlihat dingin. Itulah mengapa Sania berusaha keras agar Fani dan Doni menjadi dekat layaknya pasangan suami istri.
"Mau ku tambahin, Mas?" tanya Fani yang duduk di samping suaminya.
"Ini semua Fani yang masak lo," sahut sang Bunda.
"Makanan kesukaan kamu. Bunda sampai lupa bilang," ujar Sania tertawa.
"Makasih ya, Fan. Kamu mau pulang cepat untuk mengurus semua ini," puji Fani.
"Ah, nggak, Mas. Ini sudah kewajiban aku sebagai seorang istri," jawab Fani santun.
"Hm, Bunda mau tinggalin kalian berdua ya. Bunda sudah janji mau menelepon Bu Rahmini ya," pamit Sania yang sengaja meninggalkan Doni dan Fani di meja makan.