Suara dering telepon rumah Bunda Sania malam itu membuat Doni keluar dari kamarnya. Doni pun mengangkat telepon yang ada di ruang tengah rumah sang Bunda.
[Hallo. Iya, betul, saya suaminya]
[Apa? Istri saya kecelakaan?]
[Baik, saya segera ke sana]
Doni pun langsung mematikan teleponnya.
Saat hendak bergegas pergi, Bunda Sania dan kedua saudaranya itu menanyakan apa yang terjadi sebenarnya.
"Doni, ada apa?" teriak Bunda Sania dari lantai 2 rumahnya.
"Sabrina kecelakaan, Bun," jawabnya dengan wajah kecemasan.
Doni pun langsung pergi begitu saja tanpa mengindahkan panggilan sang Bunda.
20 menit berlalu
Doni sudah sampai di lokasi kecelakaan. Terlihat sebuah ambulance sudah berada di lokasi dan tubuh wanita yang sangat dicintainya itu sedang dibawa ke dalam ambulance.
"Sabrina, kamu kenapa, Sayang?" jerit Doni saat melihat Sabrina yang dalam keadaan tidak sadarkan diri.
"Pak, cepat bawa sekarang. Ayo, cepat, cepat!" pekik Doni.