Zanna gelisah. Ia takut Mamanya akan kembali menghubungi untuk menanyakan keberadaannya kini. Tak masalah, jika Mamanya pergi menyusul sendiri. Akan jadi masalah, karena ia pergi dengan Anton, lelaki yang pernah dijodohkan dan masih mencintainya. Wajar, jika Mas Adi tidak suka dengan kehadirannya.
Benda pipih berukuran 5 inch itu kembali berdering. Zanna semakin menunjukkan kepanikannya. Kali ini, Adi mencium keanehan. Tak biasa, Zanna tak mengangkat telepon dengan segera.
"Sayang, kenapa nggak diangkat?" tanya Adi yang mulai curiga.
"Biar aja, Mas, aku sedang ingin berduaan aja sama kamu, nggak mau diganggu." Zanna bergelayut mesra dengan suaminya.
"Zan, ini Mama loh yang memanggil. Kamu nggak mau angkat, kenapa?"
Belum lagi Zanna beralasan, Adiyasa langsung mengangkat telepon itu dan membuat semua berubah. Honeymoon buruk bagi Zanna dan juga Adi tentunya.
"Hallo, A-a…."