"Memaafkan itu mudah. Tetapi, bukan berarti mudah melupakan."
"Apa-apaan kalian?!" bentak seseorang yang baru saja datang dan membuat Alma dan Sinta bangkit dari tempat duduknya.
"Zahra?"
Seketika badan Alma bergetar hebat. Wajah Sinta pun menjadi pucat.Keduanya saling menatap dengan tatapan ketakutan.
"Gimana ini?" kata Alma dalam hati.
Zahra yang biasanya selalu berwajah manis dan sangat berlemah-lembut dengan kedua madunya bahkan di aaat ia nyaris mati ditangan orang bayaran Alma dan Amira pun kini berubah menjadi monster yang sangat menakutkan.
"Jadi begini sifat asli kalian?" hardik Zahra.
Zahra pun mendekati Alma dan Sinta Wajah santunnya berubah memerah bak iblis yang siap menerkam semua musuh-musuhnya.
"Zahra, tenang, kita bisa bicarakan semua ini baik-baik kan?A-aku minta maaf. Tolong, jangan adukan hal ini pada Mas Abbad. Please,demi si kembar," ucap Alma memelas.