"Sepandai-pandainya menyimpan bangkai, pasti akan tercium juga."
Hari menjelang malam. Dengan mata tertutup dan tangan terikat, Zahra ditarik paksa oleh dua lelaki itu. Takut, cemas, dan berbagai pertanyaan bergelayut dibenak wanita belia itu.
"Ya Allah, aku mau di bawa ke mana? Apa a-ku ... kenapa Mbak Amira dan Mbak Alma tega mau membunuhku?" batin Zahra.
Zahra terus berdoa dalam ketakutannya. Berharap, ada pertolongan Allah. Tiba di satu titik, keduanya pun berhenti.
"Udah, lempar aja dari sini," bisik salah seorang di antara mereka.
"Ya Allah, apa yang mau mereka lakukan padaku?!" batin Zahra.
"Apa yang mau kalian lakukan?!" teriak Zahra yang sudah ketakutan.
Wanita muda itu ketakutan. Ia teringat dengan ibu dan kakaknya dikampung. Juga nasib anak semata wayangnya Abimanyu.
"Aku harus kabur. Aku harus bisa selamat demi Abi," gumam Zahra dalam hatinya.
Sedetik kemudian, Zahra pun berusaha membuka ikatan ditangannya itu agar ia bisa menyelematkan diri.