Kehilangan Amaliya membuat Alia merasa hidupnya sebatang kara. Kesepian. Hampa.
Gadis kecil kesayangan Mihran itu akhirnya mencurahkan semua kegelisahannya pada Rabb-Nya. Ia berdoa, berharap kepergiannya ke Amerika bisa batal.
Alia akhirnya menghubungi Oma buyutnya soal kepindahannya ke Amerika.
[Apa, jadi kamu sama papa kamu, adik kamu Dhika mau pindah ke Amerika?]
Oma Siska yang sedang mengalami banyak masalah kini bertambah lagi masalahnya. Ia pun terkejut dan juga marah soal rencana kepindahan Mihran sekeluarga.
[Oma akan ngomong sama ayah kamu. Oma nggak mau kamu pindah ke Amerika!]
[Benar ya, Oma? Mudahan ayah mau nurut sama oma.]
Setelah teleponnya terputus, Oma pun mulai berpikir langkah apa untuk mencegah kepergian cicit kesayangannya itu.
"Mihran nih ada-ada saja. Pasti ini ulah Eliza yang membujuk suaminya," gerutu Oma Siska.
-----