"Ainun!" teriak Alia.
Ainun pun terperangah, ia ketakutan dan meyakini jika Ibunya itu marah besar.
Alia pun mendatangi Ainun dan Amar dengan wajah bengisnya.
"Ainun! Pakai baju siapa kamu?" tanya Alia dengan suara lantang.
Ainun dan Amar menunduk ketakutan.
"Copot!" bentaknya.
"Copot!" pekik Alia.
"Tetapi, Bu ...."
"Ingat ya, Ainun. Biarpun kita miskin, Ibu nggak suka dikasihani sama orang," ucap Alia.
Amar dan Ainun saling pandang.
"Ayo, Ainun, Ayo!" bentak Alia.
Alia pun langsung menarik tangan Ainun masuk ke dalam rumahnya dengan kasar.
Amar hanya di teras rumah bengong tanpa tahu harus berbuat apa demi membela Ainun.
Alia pun keluar dari rumahnya dan langsung melempar pakaian milik Amar yang dipakai Ainun tadi.
"Amar, dengar ya. Ainun itu buta huruf. Dia tidak sekolah, Amar. Dia itu tidak memiliki Bapak. Jadi kamu nggak usah main sama Ainun," bentak Alia. Amar pun hanya diam menunduk.
"Kalau kamu kasihan sama Ainun, tolong Amar, jauhi Ainun," pinta Alia.