Andre dalam sebuah dilema. Ia memang sangat mencintai Raline. Tetapi, merebutnya dengan cara culas dari Hamid, itu juga bukan pilihan yang baik. Hubungan persahabatannya dengan Raline yang terjalin lama bisa saja hancur berantakan.
"Kita boleh mencintai. Tetapi, cinta nggak harus mencintai. Jika mereka bahagia, kita juga harus bahagia."
Kata-kata itu kembali terngiang. Sisil yang juga sangat mencintai Hamid, bisa merelakan ia bahagia bersama Raline. Bahkan berkat Sisil, Raline bisa membuka hatinya kembali untuk Hamid.
"Nggak. Aku nggak boleh mengkhianati Raline. Hamid adalah lelaki terbaik yang bisa membahagiakan Raline," batin Andre.
"Kamu ini kan adiknya Hamid. Kenapa kamu bisa sejahat ini? Menghancurkan kebahagiaan Kakakmu sendiri?"cecar Andre.
Lexy tersenyum sinis
"Dia memang Kakakku. Tetapi, dia sudah merebut semua yang seharusnya menjadi milikku," jawab Lexy.
"Maksudmu?"